Anak mengeluh sakit perut itu lazim. Tapi jika buah hati cukup kerap kali mengeluhkan perutnya sakit, apa yang perlu diwaspadai? Ternyata banyak penyebab buah hati sakit perut. Simak penjelasannya.
Anak mengeluh sakit perut sebenarnya hal yang lumrah, secara khusus slot bet 100 buah hati umur 5-6 tahun. Tapi ada juga sebagian buah hati yang kerap kali mengeluh sakit perut (recurrent abdominal pain)—sekitar 5-10% dari segala buah hati pasti pernah mengalaminya. Ragam nyeri perut memang berbeda-beda, tergantung pada intensitas, posisi sakit, dan penyebabnya. Dari sekian banyak penyebab buah hati sakit perut, berikut diantaranya:
- Sakit perut organik dan fungsional
- Sakit perut berulang dapat dibagi menjadi dua jenis, adalah organik dan fungsional. Sakit perut organik lazimnya terang penyebabnya, seperti:
- radang atau luka di tukak lambung
- intoleransi laktosa
- infeksi dampak parasit
- peradangan di tempat esophagus
- sakit pada otot perut.
- dispepsia fungsional
- IBS atau irritable bowel syndrome
- migren perut
- sakit perut fungsional lainnya.
- Bisa diakibatkan oleh stres
Sakit perut fungsional juga dapat diakibatkan oleh stres yang dialami buah hati dampak perubahan atau sesuatu yang terjadi di lingkungannya. Semisal dikala dia masuk sekolah baru, berkeinginan ujian, tak menyukai pada guru atau pembelajaran tertentu, kelahiran adik baru, ada anggota keluarga yang sakit dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, dikala buah hati mengeluhkan sakit perut yang berulang, pikirkan hal-hal tersebut.
Perlu diwaspadai
Ada sebagian keadaan sakit perut yang perlu diwaspadai dan buah hati harus langsung dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, umpamanya:
Rasa sakitnya sungguh-sungguh kuat sehingga buah hati menangis dan tak dapat dialihkan perhatiannya.
Ada darah pada fesesnya. Anak ini sebenarnya kerap kali ditemukan jika buah hati mengalami konstipasi, melainkan kerap kali kali menampakkan hal yang lebih serius.
Anak muntah darah. Ini menampakkan ada luka di saluran pencernaan atau tenggorokannya. Sebaiknya jangan tunggu keadaan kian buruk.
Muntah berwarna hijau yang menggambarkan penyumbatan di usus halusnya.
Anak nampak pucat, terengah, mengeluh pusing, atau wajahnya membengkak. Ini adalah pedoman-pedoman anafilaksis, tanggapan alergi yang sungguh-sungguh parah.
Sakit di bagian bawah perut, secara khusus di kanan. Kemungkinan buah hati mengalami gejala radang usus buntu atau apendisitis. Bagi buah hati perempuan umur praremaja atau remaja, kadang sakit di bagian bawah perut juga penanda akan menstruasi.
Sakit perut dan sakit dikala berkemih. Jika-hati kepada penyakit ISK atau infeksi saluran kemih.
Apa yang dapat dilaksanakan ayah dan ibu?
Dari sekian banyak penyebab buah hati sakit perut, lazimnya akan sembuh dengan sendirinya. Tapi jika sakit perut terjadi berulang, ayah dan ibu sebaiknya lebih waspada.
Untuk meredakan rasa sakit yang dialami buah hati, lakukan hal berikut:
Berikan buah hati cukup cairan untuk menghindari dehidrasi, juga konstipasi atau wasir.
buah hati lapar, biarkan dia makan, atau tawarkan makanan yang empuk, dan tak seperti itu berserat seperti kue kreker, nasi, pisang, atau roti bakar. Jangan paksa dia makan jika tak berkeinginan.
dorongan buah hati untuk BAB, ini dapat membuat perutnya terasa lebih nyaman.
Mengusap-usap perutnya atau lakukan hal untuk mengalihkan perhatian, seperti membaca buku.
Berikan parasetamol atau pereda nyeri lainnya jika buah hati nampak kesakitan.